Pangkalan Gas Guna Bahasa Isyarat, Elak Menipu

 

Melakukan praktek "tidak berkah" terhadap bahan pokok adalah kejahatan ekonomi.

ADUANKITA.WEB.ID  Minggu tanggal 2 July 2023 saya keluar mencari gas 3 kg, saya mampir di pangkalan (IMRAN) Desa Mee jln Lene Pipa Simpang Dayah Nudi Meurah Mulia saya nampak gas tersusun lebih kurang lima yang masih tersegel di baris depan yang di belakangnya saya tidak nampak jelas entah berisi entah kosong. 

Saya tanya pada pekerja penjual gas "Ada gas". Jawabnya "Tidak ada".Yang itu, sambil saya tunjuk ke arah susunan gas yang nampak masih bersegel. Itu "Gas ge ku bah kedro geh ( gas itu memang di simpan oleh pemilik pangkalan, red )

Saya pun keluar dan duduk di kedai gunting rambut sebelahnya pangkalan tadi. Sementara saya menunggu giliran untuk gunting rambut saya nampak satu warga yang sama posisi seperti saya datang ke pangkalan membawa dua tabung gas kosong dengan di tandai tabung yang tidak bersegel, waktu dia keluar saya nampak sebelah kanan satu tabung bersegel sebelah kiri tidak begitu jelas, kedua tabung itu di letak sebelah kiri dan kanan Honda Vario di bahagian pijakan kaki.

Saya bergegas ke bengkel pemilik pangkalan yang tak jauh dari pangkalan. Saya memberi salam dan saya tanya. Apakah ada gas untuk saya satu, jawabnya  " Gas bukan di sini, gas di sana.di pang kalan". Saya bilang, saya sudah ke pangkalan, tapi orang di pangkalan bilang "gas ini di simpan sendiri oleh abang ( Imran, pemilik pangkalan )". Pemilik pangkalan mengaku tidak pernah menyimpan gas. Saya di anjurkan memintanya sendiri ke pangkalan.

Saya kembali ke kedai gunting, setelah selesai urusan, saya kembali ke pangkalan dengan  membawa orang rumah, barangkali lebih aman. Na yang pegah (ada yang bilang) "adak na pih hana jipegah (kalau ada pun bilangnya nggak ada)," Kadang orang tanya ada gas dek ? si penunggu kedai geleng kepala ". Menyo tajak mita gas kenan dari jioh ka ji da - da (kalau kita cari gas ke pangkalan IMRAN dari jauh sudah di lambaikan tangan). Padahal gas ban lheah ji bongkar mantong (baru saja di bongkar). Rame ureang ji pegah lage nyan (ramai yang bilang begitu). 

Orang rumah saya masuk ke pangkalan, si penunggu bilang gas ada tiga lagi, (berarti benar tadi ada orang ambil 2 ) .Gas ini kakak yang simpan , tanya sama kakak. Kami pun segera keluar dengan tangan kosong.

Kalau kegunaan memasak di rumah sewaktu - waktu tidak mendapatkan gas kami memakai kayu bakar sebagai altrnatif. Tapi kalau untuk jualan pisang goreng di pinggir jalan tidak mungkin pakai kayu bakar. 

Gas non subsidi banyak di jual tapi tolonglah kami pedagang kecil agar bisa bertahan dalam kegawatan ini.  Kepada pemilik pangkalan mohon di bantu kalau ada gas. Kami mohon kepada pemimpin kami untuk membantu kami. 

Biasa kita lihat di hari kedua setelah gas di bongkar di pangkalan kita saksikan gas sudah ada di jual di kios - kios dengan harga antara 25 hingga 35 ribu, kalau 25 bolehlah masih ada toleransi. Kamipun tidak paham entah bagai mana cara Pertamina / agen / pangkalan melakukan distribusi. Entah yang mana dulu yang perlu di bantu.





Ibnuhajar Nurdin

aduanwargakita@gmail.com
Opini, analisis dan berbagi informasi









Ulasan

POPULAR

Suarakan Lebih Kuat Lagi Israel Is Teroris

Tak Ada Pilihan Terpaksa Berani Sama Lembu

Terapkan Qanun Ada Imum Malah Membantah

Aceh Tetap Miskin Walau Anggaran Melimpah

Data Identitas Kita Berserak di Mana - mana

Sumur Bor Dan Berak Dalam Plastik