Derita Ibu Hamil Dan Bayi Di Gaza

Aksi protes menolak pembantaian anak - anak Gaza

Anak - anak muda melambaikan bendera Palestina di jln Merdeka Lhokseumawe, mengingatkan warga kota Lhokseumawe dan warga yang melintas jln Mereka, ada saudara muslim kita di Gaza sedang di gempur Israel.

Mereka di sana sekarang sedang membutuhkan bantuan kita. Walaupun hati kita sedang panas dicurangi oleh pemerintah kita sendiri namun kita tak lupa juga menyisihkan sedikit rezeki yang kita ada untuk membantu mereka di Gaza.

Derita anak - anak di Gaza

Kita di Indonesia dizalimi oleh kepala negara yang ingin menguasai negara Indonesia ini bersama keluarga mereka sendiri, betapa mereka di Gaza sangat menderita, pemberitaan media menyebutkan "Israel telah membunuh lebih dari 4.500 anak-anak, yang merupakan 40 persen dari seluruh jumlah korban tewas".

Ini berarti Israel memang dengan sengaja menembak anak - anak dan wanita. Sasarannya juga wanita hamil, korban -korban penuh pecahan rudal.

Laporan - laporan di media bahwa ada wanita berusia 22 tahun itu sedang hamil 28 minggu. Kaki kanannya harus diamputasi. Kaki kirinya yang patah telah distabilkan dengan pelat dan sekrup platinum. Kedua lengannya di gips karena patah tulang. Ia masih berharap tidak terjadi hal buruk pada janin mereka.

Namun hasil sonogram memastikan bahwa bayi tersebut telah meninggal.Wanita itu dihadapkan pada dua pilihan yang mustahil, menjalani kelahiran mati yang menyakitkan atau menjalani operasi caesar dengan anestesi terbatas.

Tidak ada yang tahu apa yang akhirnya dipilih wanita itu. Sungguh luar biasa derita yang dialami wanita - wanita hamil di Palestina.

Kaki tangan kesehatan tidak mencukupi untuk harus merawat puluhan wanita hamil di ruang gawat darurat. Ada wanita - wanita hamil terbiar sendirian.

Pengeboman yang dilakukan Israel juga membuat perempuan hamil hampir tidak mungkin mendapatkan perawatan, yang bertujuan untuk mendeteksi dan menangani potensi masalah dalam kehamilan. 

Dan dengan kurangnya air bersih, makanan bergizi dan tempat tinggal yang layak, ibu dan bayi mempunyai risiko lebih tinggi terkena infeksi.

Wanita - wanita hamil sangat khawatir harus pergi ke rumah sakit di wilayah selatan dengan berjalan kaki karena kesakitan. 

Mereka tidak punya apa-apa untuk bayi itu. Mereka tidak membawa apa pun, bahkan pakaian.

Mereka juga diliputi kekhawatiran atas apa yang akan terjadi setelah bayinya lahir. Mereka tinggal di tempat yang ramai.

Bagaimana mereka akan memandikan bayinya dan mengganti popoknya ketika air tidak tersedia. Bagaimana mereka bisa membeli susu formula jika dia tidak bisa menyusui.

Dalam keadaan gawat dapat dipastikan tidak ada tempat bagi untuk menerima vaksinasi pada minggu pertama. 

Kalau ada masalah seperti penyakit kuning yang menimpa tidak diketahui kemana mereka harus pergi. Apa yang akan mereka lakukan. 

Mereka tidak punya lagi kata-kata untuk mengungkapkan. Tidak ada pilihan lain kecuali menerima takdir, tetap optimis dan berdoa agar segala sesuatunya beres.

Donasi yang kita rasakan kecil itu boleh jadi ianya besar jika dikumpulkan besar menfaatnya untuk mereka di sana. Nabi saw pun pernah  bersabda, selamatkan diri kita dari api neraka walau hanya sedekah SEPARUH KURMA!

[HR. Muslim: 1016]

Mari kita membantu.



aduanwargakita@gmail.com


Ulasan

POPULAR

Suarakan Lebih Kuat Lagi Israel Is Teroris

Tak Ada Pilihan Terpaksa Berani Sama Lembu

Terapkan Qanun Ada Imum Malah Membantah

Aceh Tetap Miskin Walau Anggaran Melimpah

Data Identitas Kita Berserak di Mana - mana

Sumur Bor Dan Berak Dalam Plastik