Pemerintah Pusat Pasti Berkeinginan Keras Untuk Tidak Akan Menghentikan Proyek Nasional IPAL
Warta Nasional |
Pemerintah Pusat pasti berkeinginan keras untuk tidak akan menghentikan Proyek Nasional IPAL pembuangan limbah tinja manusia dikawasan pemakaman raja dan ulama serta Istana Kerajaan Aceh, yang merupakan Titik nol Kerajaan Aceh Darussalam.
Apalagi kalau sempat anak kecil itu yang jadi Wapres tidak ada apa yang dapat kita harapkan.
Walaupun diketahui ini merupakan kawasan awal mula lahirnya Kerajaan Aceh yang sejak dulu dikenal sebagai kawasan bersejarah.
Itukan zaman dulu dikenal Gampong Sultan. Dan sekarang pemerintah pusat tidak ada kepentingan dengan sejarah Aceh, pemerintah pusat dengan sengaja ingin menghapus segala yang berkaitan masa silam kegemilangan Aceh.
Sekarang kan zamannya NKRI. Kalau tidak demikian mestinya pemerintah pusat dapat mencari tempat lain yang lebih baik.
Dengan membangun proyek pembuangan limbah tinja manusia di kawasan tersebut dengan sendirinya banyak situs makam era kerajaan hingga mencapai ribuan, struktur bangunan-bangunan kuno, sebaran artefak, dan benda-benda bersejarah lainnya akan hilang.
Dengan demikian Gampong Pande sebagai Titik Nol Kesultanan Aceh Darussalam dikenal yang sebagai Kampung Seribu Nisan, yang sejak tahun 2014 oleh Pemko Banda Aceh telah dijadikan Desa Wisata Situs Sejarah sebagai kawasan cagar budaya paling terkenal di Banda Aceh akan hilang sama sekali.
Selanjutnya pemerintah pusat akan membuat sejarah baru NKRI ini. Aceh yang pernah dihilangkan oleh Soekarno dalam peta Indonesia jangan lagi terulang.
Masyarakat Aceh perlu mengambil sikap tegas menolak keras Pemerintah Pusat yang ngotot melanjutkan proyek IPAL di Gampong Pande, walaupun tahu bahwa Titik Nol Kesultanan Aceh di Gampong Pande adalah situs bersejarah yang sangat penting.
aduanwargakita@gmail.com
Ulasan
Catat Ulasan